“Siapakah masyarakat Indonesia yang
tidak pernah menggunakan teknologi selama ini?”. Pertanyaan tersebut muncul
dibenak saya. Tidak ada seorang pun hidup tanpa sebuah bantuan teknologi. Teknologi
sudah merupakan sebuah kehidupan baru dimasyarakat, dan seluruh masyarakat
membutuhkan terknologi tersebut. dari anak kecil yang baru beberapa bulan sudah
disuguhkan orangtuanya oleh tampilan-tampilan teknologi yang memanjakan mata,
hingga orangtua pun semakin aktif dalam penggunaan teknologi tersebut.
Berbicara soal teknologi, teknologi
dalam bahasa Yunani yaitu Techne yang
berarti karya cipta dan karya seni yang ada didalam keunggulan dan kemampuan
manusia. Sehingga teknologi menjadi suatu sistem atau struktur dalam eksistensi
manusia didalam dunia. Teknologi ini berkembang sesuai dengan kebutuhan manusia
yang serba instan.Seperti dalam dunia
perbankan, sudah menggunakan teknologi untuk transfer antarbank tidak harus
menuju Bank atau ATM tetapi berdiam dirumah hanya menggunakan handphone atau
komputer sudah bisa menggunakan aplikasi E-banking.
Segitu mudahkan kehidupan masyarakat saat ini?
“Bagaimana jika seseorang tidak
menggunakan sebuah teknologi?”. Mereka akan merasa minder dengan lingkungan
disekitarnya. Kata-kata yang biasa digunakan untuk mengartikan orang tidak
mengikuti kemajuan teknologi disebut dengan “gaptek” atau gagap teknologi.
Teknologi itu sendiri berfungsi untuk membantu dan meringankan kebutuhan
masyarakat, bahkan dengan adanya teknologi manusia merasa mengenggam dunia.
Karena manusia dengan mudah mendapatkan informasi tentang belahan dunia
manapun, bisa melalui sebuah teknologi seperti handphone dan komputer yang
dilengkapi dengan fasilitas internet.
Interconnection
network atau yang dikenal dengan istilah Internet sudah tidak asing
ditelinga masyarakat. Internet merupakan sistem
global dari seluruh jaringan komputer yang saling terhubung. Internet berasal
dari bahasa latin "inter" yang berarti "antara". Internet
merupakan jaringan yang terdiri dari milyaran komputer yang ada di seluruh
dunia. Internet melibatkan berbagai jenis komputer serta topology jaringan yang
berbeda. Dalam mengatur integrasi dan komunikasi jaringan, digunakan standar
protokol internet yaitu TCP/IP. TCP bertugas untuk memastikan bahwa semua
hubungan bekerja dengan baik, sedangkan IP bertugas untuk mentransmisikan paket
data dari satu komputer ke komputer lainya.
Internet memang sangat diminati dan
menjadi kebutuhan pokok manusia. Karena kebutuhan pokok, maka menjadi suatu
budaya. Biasanya disebut dengan istilah Cyberculture. “Apa sih yang dimaksud
dengan cyberculture?”. Cyberculture dapat diterjemahkan sebagai budaya cyber.
Dengan kata lain cyberculture adalah segala budaya yang telah atau sedang
muncul dari penggunaan jaringan komputer untuk komunikasi, hiburan, dan bisnis.
Cyberculture juga mencakup tentang studi berbagai fenomena sosial yang
berkaitan dengan internet dan bentuk-bentuk baru komunikasi jaringan lainnya
seperti komunitas online, game multiplayer online, jejaring sosial, texting,
dan segala hal yang berkaitan dengan identitas, privasi, dan pembetukan
jaringan.
Tidak disangka budaya cyber ini
sudah menjamur dimasyarakat, dan tanpa disadari diri kita sendiri sudah menjadi
bagian. Misalnya saja hanya memainkan permainan di handphone, anda sudah
mengikuti budaya cyber. Apa saja sih bentuk dari Cyberculture? Berikut ini
bentuk Cyberculture yang dekat dengan diri kita:
·
Blogs
Merupakan situs
web yang berisi tulisan, artikel atau informasi bermanfaat yang diupdate
(diperbaharui) secara teratur dan dapat diakses secara online baik untuk umum
maupun pribadi.
Contoh:
·
Bulletin
Board Systems (BBS)
Merupakan sebuah
perangkat lunak yang berbasis komputer yang memperbolehkan orang terlibat dalam
suatu diskusi, upload dan download file-file, membuat pengumuman tanpa harus
terhubung ke komputer pada saat yang sama.
Contoh:
·
E-Commerce
Merupakan proses
pembelian dan penjualan produk, jasa dan informasi yang dilakukan secara
elektronik dengan memanfaatkan jaringan komputer.
Contoh:
·
Games
Contoh:
·
Social
networks
Merpakan sebuah bentuk layanan internet yang ditujukan sebagai
komunitas online bagi orang yang memiliki kesamaan aktivitas, ketertarikan pada
bidang tertentu, atau kesamaan latar balakang tertentu. Social networking lazim
disebut sebagai jaringan pertemanan.
Contoh:
Beberapa
contoh bentuk Cyberculture menyadarkan kita betapa dekatnya dengan hal-hal diatas.
Semua membantu kehidupan kita, dari berbagi tentang pengalaman
hingga digunakan untuk berjualan. Semua ini digunakan untuk mempermudah
kehidupan manusia. Cyberculture pun menjamur dimasyarakat karena perkembangan
teknologi dan internet yang mudah di akses dimana saja dam kapan saja. Di sisi
lain, karena masyarakat sudah merasa dipermudah dengan teknologi maka membentuk
sikap instan. Seperti bentuk E-Commerce, tanpa pergi ke toko “surfergirl” di
Bali. Kita dengan mudahnya membeli produk surfergirl melalui internet dan hanya
dirumah, tetapi barang beberapa hari kemudian barang sudah sampai di rumah.
Masyarakat
pun saat ini menjadikan dirinya “eksis” dari kalangan apapun. Mereka mencari
jatidiri dan membuka pertemanan dengan siapa saja di dunia sosial. Rata-rata
mereka menggunakan aplikasi social networks lebih dari 2 macam. Bagaimana cara
menggunakan fitur-fitur tersebut, tetapi semuanya sesuai dengan kebutuhan
mereka masing-masing.
Cyberculture
dalam Pergaulan Remaja
Remaja
memang masyarakat yang paling aktif dalam penggunaan sebuah kemajuan teknologi.
Masa remaja inilah yang menjadi dasar masa peralihan
dari masa anak dengan masa dewasa yang mengalami perkembangan semua aspek/
fungsi untuk memasuki masa dewasa. Remaja yang berawal dan tumbuh dengan
pemikiran orangtua, tetapi setelah menginjak usia remaja mereka cendrung
mengolah segala informasi-informasi yang diketahui.
Apalagi orangtua jaman sekarang,
sudah memfasilitasi anak-anaknya dengan sebuah teknologi yaitu handphone atau
tablet. Sewaktu mereka berada di usia anak-anak mereka sering ditunjukan
permainan-permainan, tetapi saat mereka beranjak remaja sifat coba-coba mereka
terlihat. Dari mendownload berbagai macam fitur. Seperti: facebook, twitter,
path, bahkan instagram.
Kemajuan
teknologi tidak selamanya negatif, tetapi ada sisi positifnya.
Sisi positif teknologi, yaitu:
· Hal
yang pertama yang dapat anak muda lakukan yaitu mudahnya mengakses
informasi-informasi jika dibutuhkan saat belajar dimanapun.
·
Hal
kedua, membuat remaja menjadi kreatif. Adaya fitur-fitur seperti blog yang
menambah wawasan, games-games, serta proses-proses editing.
Sisi negatif
teknologi bagi remaja yaitu:
· Rentan
dengan kejahatan adalah salah satu hal terbesar akibat dari berkembangnya cyberculture. Seperti remaja yang terbuai untuk mencari teman sebanyak-banyaknya di dunia
maya Facebook. Korban dari contoh kejahatan facebook ini biasanya dialami oleh remaja wanita karena tertipu bujuk rayu dari seorang pria sehingga menyebabkan timbulnya aksi kriminalitas seperti pemerkosaan maupun penipuan.
· Selain itu, para remaja terbiasa menghabiskan
uang untuk hal-hal yang tidak penting ketika sudah mulai mengenal cyberculture. Seperti belanja online di Instagram
berbeda dengan berbelanja langsung di mall yang dapat begitu mudahnya dapat dilakukan. Terkadang mereka membeli barang
hanya keinginan sementara tidak menjadi kebutuhan pokoknya. Atau hanya
mengikuti trend saat ini.
Dengan melihat dampak positif dan negatif dari
teknologi. Dapat diambil kesimpulan bahwa teknologi merupakan sebuah sarana dan
prasarana remaja untuk belajar. Disamping itu teknologi, menjadi sebuah simbol
remaja untuk mencari jatidirinya. Sifat dasar remaja yaitu pengakuan orang lain
terhadap dirinya. Adanya sifat dasar remaja dan berkembangnya teknologi
memuncul sebuah budaya cyber. Budaya Cyber (cyberculture) adalah adalah
sebuah kebudayaan baru yang menawarkan “kesadaran pascaruang”, di mana seluruh
aktivitas kebudayaannya dilakukan dalam dunia maya yang tanpa batas.
Tujuan dari cyberculture ini bertujuan membangun
identitas dan kredibilitas dalam suatu masyarakat. Namun, dengan tidak adanya
interaksi fisik langsung, dapat dikatakan bahwa proses pembentukan tersebut
lebih sulit. Seperti gambar di atas, mereka berinteraksi secara tidak langsung.
Banyak yang dapat mereka lakukan tanpa memperhatikan kanan kiri mereka. Remaja
dan teknologi sangat berdekatan, hal ini membentuk sebuah pola sikap eksistensi
remaja di dunia cyber.
Beberapa
faktor yang ada pada cyberculture adalah:
- Anonymous atau Dikenal
- Identitas fisik/asli atau
identitas maya
- Komentar dengan atau tanpa
rating
- Feedback positif atau feedback
campuran (positif dan negatif)
- Termoderasi atau tidak
termoderasi
Bagaimana
sikap remaja akibat adanya Cyberculture?
Dunia maya (cyber) membuat sebuah
budaya (cyberculture) di masyarakat modern. Kemajuan sebuah teknologi
dimanfaatkan membantu interaksi antara manusia dengan manusia yang lain. Pola
hidup yang sudah ada sejak nenek moyang, sekarang sedikit berkurang. Remaja
berkomunikasi secara tidak langsung melalui teknologi seperti chat, BBM, Line,
dan sebagainya. Sehingga muncul trend akibat adanya cyberculture yaitu hubungan
remaja berkaitan dengan ruang sosial secara online.
Akibat dari segala hal yang serba
online, membuat para remaja beersikap ingin serba instan. Dari hal kecil
munculnya smartphone yang memudahkan masyarakat mengakses internet, membuat
remaja malas membuka buku untuk mencari info-info. Selain itu banyak sekali
remaja yang gagal dalam akademiknya karena sudah terlanjur kecanduan game
online. Karena sifat online inilah yang mampu membuat para remaja merasa senang
karena bermain dengan dirinya sendiri dan dengan tokoh karakter yang ada di
hanphone atau komputer masing-masing.
Saat masa pertumbuhan remaja,
pendampingan orangtua terhadap teknologi yang digunakan oleh anak sangat
diperlukan. Karena tanpa pendampingan atau control orangtua, dapat membuat anak
terjerumus ke dalam hal-hal yang kurang baik. Seperti di jelaskan di atas,
teknologi memiliki sisi positif dan sisi negatif sehingga terus waspada dengan
teknologi. Sisi positif bagi remaja yaitu membangun eksistensi di dunia maya.
Dimana remaja mampu berpikir kreatif, dan dapat memiliki wawasan yang luas.
Karena segala isi konten di dunia maya berdasarkan pada hasil pemikiran manusia.
Masuknya dunia cyber memberikan dampak
yang besar bagi masyarakat. Tidak hanya mengenal seluruh dunia, tetapi mampu
memberikan inspirasi bagi semuanya. Selain itu, kehadiran internet mampu membentuk
sebuah dunia cyber raksasa. Dunia cyber bukan hanya komputer, jaringan dan
pemograman. Tetapi, dunia siber merupakan ruang imajinasi antara komputer dan
manusia membangun imaji dirinya yang baru dan dunianya yang baru. Sehingga para
remaja merasakan hal-hal yang lebih menyenangkan, dan sangat tertarik dengan
fitur-fitur yang sangat dimudahkan untuk mengaksesnya.
Menurut Piere Levy, 2001, dalam buku Cyberculture,
Electronic Mediations, cyberculture is "that set of technologies (material
and intellectual), practies, attitudes, modes of thought, and values that
develop along with the growth of cyberspace." Budaya cyber, dimaknai
sebagai budaya yang lahir dalam praktek interaksi manusia dengan internet yang
didalamnya mengembangkan teknologi maya, seperti forum, newsgroup dan chats.
Cyberculture dan dunia maya ponsel, game dan ruang cyber -
dibangun melalui kerja materi. Tubuh nyata bekerja dalam kondisi-kondisi
material yang berbeda, tapi kondisi nyata material dari pabrik dan sistem upah
menyediakan teknologi yang membantu melampaui manusia dan ruang nyata, dengan
demikian segala kebutuhan manusia akan terpenuhi. Seperti menghubungi saudara
jauh yang sedang berada di luar negeri, dengan mudan dan terasa dekat dengan
menggunakan chat di Facebook. Masuknya cyberculture hidup kita bebas dan tanpa
batas.
Konsumsi cyberculture semakin menjadi pilihan gaya hidup
juga, terutama dalam hal teknologi komunikasi pribadi. Hal ini yang membentuk
gengsi dan eksistensi remaja di dunia maya seperti sekarang ini. Karena remaja
tidak bisa terlepas dari teknologi dan harus memiliki pengakuan dari
teman-teman nya terutama di dunia maya (cyber). Dan inilah budaya yang harus
kita hadapi pada saat ini bahwa ramaja lebih menyukai berkomunikasi melalui
handphone atau gadget daripada berkumpul dalam sebuah forum pertemuan secara
bersama-sama. Selain itu, akibat adanya budaya yang tergolong baru yang
disebabkan oleh adanya teknologi cyber ini membuat remaja sekarang lebih banyak
yang hanya mementingkan dirinya sendiri dibandingkan kondisi sosial cultural
yang ada di sekitarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar